Kamis, 08 Mei 2014

Pengendalian Hama Terpadu



PENGENDALIAN HAMA TERPADU


“PENGENALAN HAMA PADA TANAMAN SAWI DAN KEDELAI”





OLEH :

YASSI OVIANA PUTRI
1206136655
AGROTEKNOLOGI-A









JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014







1.    Pengertian Hama
Hama adalah semua organisme yang dalam aktifitas hidupnya selalu merusak tanaman atau merusak hasilnya dan menurunkan kualitas serta kuantitasnya. Hama pada tanaman pertanian meliputi mikroba patogen penyebab penyakit (virus, mikroplasma, bakteri, fungi), nematoda parasit tanaman, gulma, vertebrata (rodensia, burung, mamalia lain), artropoda (serangga, tungau, dan millipedes), serta moluska.

2.    Hama yang Menyerang Tanaman Kedelai (Glycine max)
(Sesuai Pengamatan di Lahan)

2.1.   Ulat Grayak (Spodoptera litura F)
2.1.1.  Klasifikasi Ulat Grayak

Kingdom         : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Insekta
Ordo                              : Lepidoptera
Famili                 : Noctuidae
Subfamili           : Amphipyrinae
Genus                : Spodoptera
Spesies               : Spodoptera litura F


2.1.2.  Gejala Serangan
Ulat grayak menyerang tanaman dengan cara bergerombol memakan daun, sehingga menyebabkan daun berlubang-lubang dan rusak. Gejala serangan ditandai dengan daun tanaman meranggas, biasanya hanya tersisa tulang daunnya saja. Pada serangan parah, tanaman akan gundul kehabisan daun. Jika populasinya sangat tinggi, larva pada stadium akhir dapat menghabisi seluruh daun tanaman hanya dalam waktu semalam.

2.1.3.  Ciri-Ciri
Ulat grayak ini berwarna hijau tua keoklatan dengan totol-totol hitam disetiap ruas buku badannya, ulat ini berukuran sekitar 15-25 mm.


2.1.4.  Status Hama
Ulat grayak ini merupakan hama utama, hama utama yaitu serangga hama yang selalu menyerang tanaman dengan intensitas serangga yang berat sehingga diperlukan pengendalian. Hama utama itu akan selalu menimbulkan masalah selalu tahunnya dan menimbulkan kerugian cukup besar. Biasanya ada satu atau dua species serangga hama utama di suatu daerah. Hama utama untuk tiap daerah dapat sama atau berbeda dengan daerah lain pada tanaman yang sama.
                                     

2.2. Kepik Hijau (Nezara viridula)
2.2.1.  Klasifikasi Ilmiah

Nama latin         : Nezara Viridula
Nama umum      : Kepik Hijau
Kingdom           : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                              : Hemiptera
Family                : Pentatomidap
Genus                : Nezara
Spesies               : Nezara Viridula

2.2.2.  Gejala
Polong muda isinya terisap. Bila polong dibuka tampak bijinya pipih tanpa isi. Bagian yang terserang tampak berbercak hitam.

2.2.3.  Ciri-Ciri
• Serangga dewasa biasanya berwarna hijau yang merata pada seluruh tubuh, tetapi kadang-kadang berwarna kuning pada bagian kepala dan protorak, dan jarang sekali yang seluruh tubuhnya berwarna kuning.
• Tubuhnya berbentuk segilima seperti perisai, panjang tubuh sekitar 1-1.5 cm dan kepalanya bersungut.
• Di punggungnya terdapat 3 bintik berwarna hijau. Sedangkan nimfanya (kepik muda) memiliki warna berbeda-beda tergantung perkembangan instarnya. Pada awalnya berwarna coklat muda, kemudian berubah menjadi hitam dengan bintik-bintik putih. Selanjutnya warna berubah menjadi hijau dan berbibtik-bintik hitam dan putih.
• Kepik betina dewasa bertelur pada permukaan bawah daun dan jumlahnya mencapai 1100 butir selama hidupnya.
• Telurnya berwarna kekuningan, kemudian berubah menjadi kuning, tetapi menjelang menetas warnanya berubah menjadi kemerahan (merah bata). Telur berbentuk oval agak bulat seperti tong.
• Periode telur 4-6 hari.
• Perkembangan dari telur sampai menjadi serangga dewasa kurang lebih selama 4-8 minggu.

2.2.4.  Status Hama
Kepik Hijau (Nezara viridula) ini merupakan hama utama, hama utama yaitu serangga hama yang selalu menyerang tanaman dengan intensitas serangga yang berat sehingga diperlukan pengendalian. Hama utama itu akan selalu menimbulkan masalah selalu tahunnya dan menimbulkan kerugian cukup besar. Biasanya ada satu atau dua species serangga hama utama di suatu daerah. Hama utama untuk tiap daerah dapat sama atau berbeda dengan daerah lain pada tanaman yang sama.


2.3. Belalang (Dissosteira carolina)
2.3.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Phylum              : Arthropoda
Class                  : Insecta
Ordo                  : Orthoptera
Subordo             : Caelifera
Famili                 : Grasshopper
Genus               : Melanoplus differentialis
Spesies               : Dissosteira carolina


2.3.2.  Gejala Serangan
Gejala serangan belalang pada tanaman sawi yaitu bolong pada daun pada bagian tepi daun.


2.3.3.  Ciri-Ciri
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga, belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia.
Belalang punya 5 mata (2 compound eye, dan 3 ocelli). Belalang termasuk dalam kelompok hewan berkerangka luar (exoskeleton). Contoh lain hewan dengan exoskeleton adalah kepiting dan lobster.


2.3.4.  Status Hama
Hama potensial, karena belalang berpotensi menyebabkan kerugian pada tanaman.




3.    Hama yang Menyerang Tanaman Kedelai (Glycine max) (Sesuai Literatur)
3.1. Kutu Kebul (Bemisia tabaci gennadius)
3.1.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Ordo                  : Hemiptera
Family                : Aleyrodidae
Genus                : Bemisia
Spesies               : Bemisia tabaci gennadius
3.1.2.  Gejala Serangan
Gejala serangan pada serangga muda dan dewasa menghisap cairan daun. Ekskreta kutu kebul menghasilkan embun madu yang merupakan medium tumbuh cewndawan jelaga, sehingga tanaman sering tampak berwarna hitam. Kutu kebul merupakan serangga penular penyakit Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada kedelai dan kacang-kacangan lain.

3.1.3.  Ciri-Ciri Hama
Kutu kebul yang telah dewasa berwarna putih dengan sayap jernih, ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Ukuran panjang tubuhnya berkisar antara 1-1,5. Pada serangga muda / nimfa yang baru keluar dari telur berwarna putih pucat, tubuh berbentuk bulat telur dan pipih.
3.1.4.  Status Hama
Hama potensial, karena berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman.

                                       1.4. Gambar Kutu Kebul

3.2.    Tungau Merah (Tetranychus cinnabarius Boisduval)
3.2.1.  Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan                        : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Arachnida
Subclass             : Acari
Order                             : Trombidiformes
Keluarga            : Tetranychidae
Genus                : Tetranychus
Spesies               : T. Urticae

3.2.2.  Gejala Serangan
Pada walnya telur diletakkan di permukaan bawah daun kedelai. Warna telur kuning pucat dan berbentuk bulat dengan ukuran 0,15 mm. pada musim kering, perkembangbiakan populasi tungau sangat cepat. Tungau menyerang tanaman dengan menghisap cairan daun sehingga daun berwarna kekuning-kuningan. Pada daun yang terserang akan dijumpai jaringan benang halus yang digunakan oleh tungau dewasa untuk berpindah ke daun lain yang masih segar dengan cara ber-gantung benang.

3.2.3. Ciri-Ciri Hama
Tubuh tungau berwarna merah dengan tangkai putih. Panjang tubuhnya sekitar 0,5 mm. perkembangan dari telur hingga menjadi tungau dewasa berlangsung selama lebih kurang 15 hari.



 





                                       1.5. Gambar Tungau Merah

3.3.    Wereng Hijau (Oryctes rhinoceros L.)
3.3.1. Klasifikasi Ilmiah

Kingdom   : Animalia
Filum         :
Arthropoda
Kelas         :
Insecta
Ordo          :
Coleoptera
Famili        :
Scarabaeidae
Genus        :
Oryctes
Spesies      :
Oryctes rhinoceros L.

3.3.2. Gejala Serangan
Serangga dewasa maupun nimfa menghisap cairan daun pada bagian atas daun yang terserang kelihatan bercak-bercak putih kekuningan.

3.3.3. Ciri-Ciri Hama
Serangga wereng hijau yang dewasa berwarna hijau laut, pandai meloncat, dan biasanya bersembunyi dibagian bawah daun. Telur diletakkan pada daun dekat ibu tulang daun. Nimfa berwarna hijau muda, hidup dibagian bawah daun. Nimfa berganti wit sampai empat kali, dan lama stadium nimfa Sembilan hari. Masa pertumbuhan dari telur sampai dewasa 15 hari.


                                       1.6. Gambar Wereng Hijau

4.    Hama yang Menyerang Tanaman Sawi (Brassica juncea)
     (Sesuai Pengamatan di Lahan)
4.1. Ulat Kantong (Mahasena corbetti Tams)
4.1.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Lepidoptera
Family             : Psychidae
Genus              : Mahasena
Species            : Mahasena corbetti Tams
         
4.1.2. Gejala Serangan
Ulat muda sudah dapat mengeluarkan benang sutra untuk menggantung, yang kemudian digunakan untuk menyebar dengan bantuan angina, setelah menetap di sutu tempat ulat kantong membentuk kantong sendiri. Ulat ini bergerak dengan mengeluarkan kepala dan sebagian dadanya untuk memakan daun, bunga, ataupun kulit tanaman sehingga menyebabkan daun berlubang dan menggulung karena ulat ini membentuk kantong.
Ulat yang sngat muda hanya memakan permukaan bawah daun. Ulat dewasa menghabiskan daun dan pinggir sampai ke lidi. Serangan berawal dari pelepah daun yang lebih tua mengarah ke pelepah daun yang lebih muda.
Daun yang terserang menjadi rusak, berlubang dan tidak utuh lagi kemudian daun menjadi kering dan berwarna abu-abu Serangan hama menyebabkan daun berlubang-lubang.



4.1.3.  Ciri-Ciri
Ciri khas ulat kantong adalah hidupnya di dalam sebuah bangunan mirip kantong yang berasal dari potongan-potongan daun, tangkai bunga tanaman inang, di sekitar daerah serangan (Norman et al., 1995). Ciri khas yang lain yakni pada bagian tubuh dewasa betina kebanyakan spesies ulat kantong mereduksi dan tidak mampu untuk terbang. Jantan memiliki sayap dan akan mencari betina karena bau feromon yang dikeluarkan betina untuk menarik serangga jantan.

4.1.4. Status Hama
Hama kadangkala




 










                                       1.7. Gambar Ulat Kantong

4.2. Belalang (Dissosteira carolina)
4.2.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Phylum              : Arthropoda
Class                  : Insecta
Ordo                  : Orthoptera
Subordo             : Caelifera
Famili                 : Grasshopper
Genus               : Melanoplus differentialis
Spesies              : Dissosteira carolina

4.2.2.  Gejala Serangan
Gejala serangan belalang pada tanaman sawi yaitu bolong pada daun pada bagian tepi daun.


4.2.3.  Ciri-Ciri
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga, belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia.
Belalang punya 5 mata (2 compound eye, dan 3 ocelli). Belalang termasuk dalam kelompok hewan berkerangka luar (exoskeleton). Contoh lain hewan dengan exoskeleton adalah kepiting dan lobster.



 











                                       1.8. Gambar Belalang

4.3. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
4.3.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan            : Animalia
Phylum              : Arthropoda
Kelas                  : Insekta
Bangsa               : Lepidoptera
Suku                  : Noctuidae
Marga                : Spodoptera
Jenis                   Spodoptera litura 
4.3.2.  Gejala Serangan
Larva S.litura memakan daun dan pucuk tanaman sawi, sehingga daun transparan. Pada serangan berat tinggal tulang daun.

4.3.3.  Ciri-Ciri
Instar pertama tubuh larva berwarna hijau kuning, panjang 2,00 sampai 2,74 mm dan tubuh berbulu-bulu halus, kepala berwarna hitam dengan lebar 0,2-0,3 mm. Instar kedua, tubuh berwarna hijau dengan panjang 3,75-10,00 mm, bulu-bulunya tidak terlihat lagi dan pada ruas abdomen pertama terdapat garis hitam meningkat pada bagian dorsal terdapat garis putih memanjang dari toraks hingga ujung abdomen, pada toraks terdapat empat buah titik yang berbaris dua-dua. Larva instar ketiga memiliki panjang tubuh 8,0 – 15,0 mm dengan lebar kepala 0,5 – 0,6 mm.
Pada bagian kiri dan kanan abdomen terdapat garis zig-zag berwarna putih dan bulatan hitam sepanjang tubuh. Instar keempat , kelima dan keenam agak sulit dibedakan. Untuk panjang tubuh instar ke empat 13-20 mm, instar kelima 25-35 mm dan instar ke enam 35-50 mm. Mulai instar keempat warna bervariasi yaitu hitam, hijau, keputihan, hijau kekuningan atau hijau keunguan.
Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklat-coklatan.Ulat berkepompong dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon) berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm. Imago berupa ngengat dengan warna hitam kecoklatan. Pada sayap depan ditemukan spot-spot berwarna hitam dengan strip-strip putih dan kuning. Sayap belakang biasanya berwarna putih.

4.3.4.  Status Hama
Hama utama.



 










                                       1.9. Gambar Ulat Grayak

5.    Hama yang Menyerang Tanaman Sawi (Brassica juncea) Sesuai Literatur
5.1. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
5.1.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                              : Lepidoptera
Famili                 : Noctuidae
Genus                : Spodoptera
Spesies               : Spodoptera litura

5.1.2.  Gejala Serangan
Menyerang tanaman dengan cara memakan daun hingga menyebabkan daun berlubang – lubang, terutama pada daun muda.

5.1.3.  Ciri-Ciri
Spodoptera litura berwarna hijau tua kecoklatan dengan totol – totol hitam di setiap ruas buku badannya. Ulat ini berukuran sekitar 15 – 25 mm.




 










                                                   1.10. Gambar Ulat Grayak

5.2.   Ulat Tanah (Agrotis sp)
5.2.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                              : Lepidoptera
Famili                 : Noctuidae
Genus                : Agrotis
Spesies               : Agrotis sp

5.2.2.  Gejala Serangan
Pangkal tanaman yang masih sangat sukulen digerek hingga putus, menyebabkan tanaman mati karena sudah tidak memiliki titik tumbuh.

5.2.3.  Ciri-Ciri
Ulat yang berwarna cokelat sampai cokelat kehitaman ini menyerang tanaman kecil setelah ditanam dilahan. Serangan biasanya dilakukan pada malam hari karena ulat ini takut sinar matahari.




http://farm3.staticflickr.com/2779/4281692741_8c4cb99485_o.jpg
 











1.11. Gambar Ulat Tanah

5.3. Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella)
5.3.1.  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom           : Animalia
Filum                 : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                  : Lepidoptera
Famili                 : Ponomeutidae
Genus                : Plutella
Spesies               : Plutella xylostella



5.3.2.  Gejala Serangan
Akibatnya, daun muda dan pucuk tanaman berlubang – lubang. Jika serangan sudah sampai ketitik tumbuh tunas, proses pembentukan krop akan sangat tergangggu. Lebih parah lagi krop tidak terbentuk.

5.3.3.  Ciri-Ciri
Ulat kecil ini berwarna hijau muda. Panjang tubuhnya sekitar 7 – 10 mm. Ulat ini suka bergerombol saat menyerang tanaman dan lebih menyukai pucuk tanaman.


































DAFTAR PUSTAKA


Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Kedelai. Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Pustaka. Jakarta
Kartasapoetra. 1993. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta
Purnomo, H. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.
Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta
Wahyudi. 2010. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Agromedia Pustaka. Jakarta  

2 komentar:

  1. Coin Casino Review
    Is Coin Casino 인카지노 legit or scam? — Are coin casino legit? ➤ 제왕카지노 We list ⭐ top casinos with ⭐ no deposit bonus codes 바카라 ✓ Get 50 free spins!

    BalasHapus
  2. The best casinos in Michigan 2021 - Dr.MCD
    Top 10 Michigan Online 포항 출장샵 Casinos · 1. Red Dog 성남 출장마사지 Casino - Best Overall Casino · 서산 출장마사지 2. Ignition Casino - 하남 출장마사지 Best Variety of Casino Games 양산 출장마사지 and Slots · 3.

    BalasHapus